Sebagian dari remaja, atau orang yang baru menginjak dewasa memiliki inner child. Inner child adalah sisi dari kepribadian seseorang yang berpikir, mengingat, merasakan dan mengambil keputusan seperti saat waktu kecil dulu. Inner child seseorang berbeda – beda, ada yang memiliki yang sisi inner child bahagia karena masa kecilnya bahagia dan ada juga yang memiliki inner child terluka karena tumbuh dan mengalami banyak sekali kejadian yang berjalan secara tidak normal dalam keluarganya, seperti perlakuan anggota keluarga yang menyakiti atau berdampak negatif satu sama lain atau yang biasa disebut toxic.
Dampak negatif yang besar dari keluarga toxic saat seseorang dewasa ialah kekerasan emosional. Misalnya orang tua yang saat marah temperamental, mulutnya tajam, dan berkata kasar atau dalam bentuk manipulasi lainya. Gaslighthing dimana oaring tua tidak pernah sama sekali mendengarkan apa yang disampaikan anak. Bisa juga saat seseorang diberikan tempat tidur, tempat makan oleh orang tuanya tetapi tidak mendapatkan koneksi emosional dengan kedua orang tuanya. Tidak pernah diajarakan bagaimana cara mengatasi emosi, tidak pernah mendapat validasi, tidak pernah tau kalau diri seseorang tersebut dihargai ataupun di cintai dalam keluarga.
Inner child seseorang tidak akan mati sampai seseorang mati. Luka – luka saat masa kecil akan terus terdengar sepanjang hidup menjadi orang dewasa. Berat sekali bagi seseorang untuk menerima masa trauma dalam keluarga. Luka dan trauma masa kecil tidak hanya terbentuk karena sebuah peristiwa yang sering dianggap awam (umum),Luka dan trauma masa kecil dapat juga berbentuk hal – hal yang dianggap “kecil” namun terjadi konsisten dalam jangka waktu yang lama.
Mengetahui dan mengakui bahwa diri seseorang datang dari keluarga yang menyakiti atau berdampat negative terhadap inner child kita, ialah Langkah awal untuk pemulihan dan melakukan perubahan dalam hidup. Bukan untuk menyalahkan orang tua,karena mereka pun bisa saja hanyalah anak – anak kecil yang dulunya membawa luka dan ketakutan saat masa kecilnya.
Menyembuhkan luka Inner child kita saat dewasa bukanlah suatu hal yang salah, tetapi saat kita mencoba untuk menyembuhkan luka tersebut kita akan tau rasanya bagaimana diri kita selayaknya disayang serta dihargai, beberapa cara untuk menyembuhkan luka inner child ialah.
1. Jika luka di masa kecil kehadiran kita tidak di hargai, saat dewasa berkumpul dengan sahabat atau orang tersayang. Hal ini akan menyembuhkan rasa kesepian saat masa kecil dulu, saat dewasa kita pasti akan bertemu dengan orang – orang yang kita sayangi seiring berjalanya waktu.
2. Selalu diabaikan dan jarang diberi kasih sayang, saat dewasa kita dapat melakukan Me-Time atau waktu sendiri. Lakukan hal – hal yang membuat diri kita sendiri merasa bahagia tanpa memikirkan apapun, melakukan hal – hal yang menggambarkan bahwa kita menyanyangi diri sendiri.
3. Saat kecil dulu jarang di apresiasi, saat dewasa apresiasi diri dengan melakukan self reward. Self reward merupakan bentuk apresiasi diri memberikan pengahrgaan kepada diri sendiri, seperti membeli baju yang kita suka saat berjalan di mall, menonton flim kesukaan di bioskop dan melakukan hal – hal yang membuat diri bahagia.
4. Saat kecil dipaksa untuk selalu mengikuti keputusan kedua orang tua tanpa diberi kesempatan untuk berpendapat. Hal seperti ini memang biasanya menjadi alasan bahwa pilihan orang tua adalah pilihan yang paling tepat, tetapi mendengarkan pendapat seorang anak juga bukan hal yang salah. Saat seorang anak dipaksa selalu menuruti keputusan tanpa diberi kesempatan untuk berbicara, menjadikan seseorang untuk susah menolak sesuatu dan takut untuk berpendapat. Saat dewasa belajar untuk berani mengatakan tidak terhadap sesuatu yang dirasa salah dan membuat kita tidak nayaman, supaya kita selalu berada di tempat yang kita inginkan dengan rasa nyaman.
Mengetahui serta mengidentifikasi akar dari pola negatif dalam hidup seseorang akan memberikan banyak wawasan serta pemahaman tentang diri sendiri, dan langkah – langkah apa yang perlu diambil. Dalam setiap Inner Child yang terluka terdapat potensi untuk pemulihan, pertumbuhan, dan melakukan perubahan. Peluklah luka – luka ini dengan belas kasihan, karena di dalamnya terdapat kunci untuk mengungkapkan diri yang sejati.
0 Comments
Post a Comment